#running_teks { position:fixed;_position:absolute;bottom:0px; right:0px; clip:inherit; background:#666699; _top:expression(document.documentElement.scrollTop+ document.documentElement.clientHeight-this.clientHeight); _left:expression(document.documentElement.scrollLeft+ document.documentElement.clientWidth - offsetWidth); }
Cici Eliyana Ku Sayang Kamu Sepenuh Hatiku Selamanya, Selama Engkau Sayang Padaku Juga

Minggu, 29 Maret 2015

Kumpulan Dp Bbm Versi Chemal













Baca Selengkapnya >>>

Indahnya Wanita Berhijab

Indahnya Berhijab


Waktu terus berjalan. Seiring dengan perkembangan zaman, perubahan-perubahan pun banyak terjadi terhadap lingkungan dan peradaban manusia. Zaman pun semakin menjauh dari zaman terbaik secara mutlak, yaitu zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam dan para sahabatnya radiyallahu ‘anhum.
Lantas, apakah berarti zaman kita dan setelahnya lebih baik dari sebelumnya?
Apabila dilihat dari sisi dunia, seperti perkembangan teknologi dan semisalnya amatlah pesat. Akan tetapi, kenyataan tersebut berbanding terbalik dengan sisi agama.
Al-Imam al-Bukhari berkatat dalam Shahih-nya,
عَنِ الزُّبَيْرِ بْنِ عَدِي قَالَ: أَتَيْنَا أَنَسٌ بْنُ مَالِكٍ فَشَكَوْنَا إِلَيْهِ مَانُلْقِى مِنَ الْحَجَّاجِ فَقَالَ: اِصْبِرُو فَإِنَّهُ لَا يَأْتِي عَلَيْكُمْ زَمَانٌ إِلَّا الَّذِي بَعْدَهُ شَرٌّ مِنْهُ حَتَّى تَلْقَوا رَبَّكُمْ سَمِعْتُهُ مِنْ نَبِيِّكُمْ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Artinya “Dari Az-Zubair bin ‘Adi, ia berkata, ‘Kami telah mendatangi Anas bin Malik dan kami mengeluhkan apa yang kami dapati dari al-Hajjaj. Beliau berkata, ‘Bersabarlah kalian karena sesungguhnya tidak akan datang pada kalian sebuah zaman kecuali yang setelahnya lebih buruk, sampai kalian bertemu dengan Rabb kalian. Aku mendengarnya (hadits ini) dari Nabi kalian `’.”

Buruknya zaman yang setelahnya bisa berupa banyaknya fitnah, baik peperangan maupun pembunuhan, semakin jauhnya manusia dari syariat Islam, dan tenggelamnya umat dalam berbagai kemaksiatan. Di antara kemaksiatan yang paling banyak terjadi di muka bumi ini adalah perzinaan. Bahkan, tidak jarang kita dapati hal tersebut di negeri kita sendiri yang dijuluki negeri dengan penganut agama Islam terbesar di dunia.
Musuh-musuh Islam sangat cemburu dengan kondisi penganut agama Islam yang terbanyak ini. Mereka pun melakukan strategi penghancuran Islam tanpa peperangan, yaitu dengan merusak wanita-wanita negara ini, baik melalui dunia maya seperti televisi, jaringan internet, handphone maupun dunia nyata yang tampak dihadapan kita. Jika kebanyakan wanita rusak, rusaklah pula laki-laki sehingga akhirnya akan merusak tatanan kemasyarakatan negeri tersebut.
Nenek moyang negara kita ini telah berjuang untuk menutup aurat mereka. Akan tetapi, generasi muda sekarang justru berlomba membuka aurat mereka, selain wanita-wanita yang diberi hidayah dan rahmat dari Allah subahanallahu wa ta’ala.Karena itu, hampir setiap hari kita dapati berita di media-media tentang pemberitaan kasus pelecehan seksual, perzinaan, dan pemerkosaan. Wallahul musta’an.

Di antara sebab terbesar dari kasus-kasus tersebut adalah semakin maraknya ajang ikhtilath (campur baur laki-laki dan wanita), dan semakin banyaknya wanita yang berpakaian minim dan mengumbar aurat. Kalau kita mau membahas sebab-sebab perzinaan dan perkosaan, niscaya satu edisi majalah ini tidaklah cukup. Karena itu, kita akan membahas salah satu dari sekian banyak sebabnya, yaitu tiadanya hijab yang syar’i.

Dalil-Dalil Wajibnya Berhijab dan Larangan Bertabarruj (Bersolek-Molek)
Diantara dalil-dalilnya adalah:
1. Dari Al-Qur’an:
  • Surat al-Ahzab:32
فَلَا تَخۡضَعۡنَ بِٱلۡقَوۡ
Artinya “Maka janganlah kamu merendahkan suara ketika berbicara.”
Larangan untuk merendahkan ucapan, yaitu melembutkan (suara) ketika berbicara dengan laki-laki, adalah dalil yang paling menunjukkan bahwa wajibnya berhijab bagi wanita min babil ‘aula. (Hirasatul Fadhilah:36)
  • Surat al-Ahzab:33
وَقَرۡنَ فِي بُيُوتِكُنَّ
Artinya “Dan hendaklah kalian tetap di rumah-rumah kalian.”
Oleh karena itu, wanita harus tetap di rumah dan tidak keluar kecuali apabila ada kebutuhan. Dalam hal ini rumah menjadi hijab baginya dari pandangan orang asing.
  • Surat al-Ahzab:33
وَلَا تَبَرَّجۡنَ تَبَرُّجَ ٱلۡجَٰهِلِيَّةِٱلۡأُولَىٰۖ
Artinya “Janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu.”
  • Ayat al-Hijab (surat al-Ahzab:53),
وَإِذَا سَأَلۡتُمُوهُنَّ مَتَٰعٗا فَسۡ‍َٔلُوهُنَّ مِن وَرَآءِ حِجَابٖۚ ذَٰلِكُمۡ أَطۡهَرُ لِقُلُوبِكُمۡ وَقُلُوبِهِنَّۚ
Artinya Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), mintalah dari balik tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.
Perintah ini tidaklah khusus berlaku pada zaman sahabiyah atau untuk orang Arab saja, seperti yang diyakini oleh sebagian orang. Ayat ini berlaku umum, untuk mereka (istri-istri Nabi ) dan para wanita yang ada setelah mereka di muka bumi ini.
  • Surat an-Nur:30-31, yang artinya,
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; hal itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.’ Dan katakanlah kepada wanita yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra meraka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka,atau putra-putra saudara wanita mereka, wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman semoga kalian beruntung’.”

2. Dari as-Sunnah
Diantara dalilnya adalah sebagai berikut.
  • Hadits Aisyah radhiyallahu ‘anha,
“Semoga Allah merahmati wanita muhajirat yang pertama. Ketika Allah menurunkan ayat, ‘Hendaknya para wanita membentangkan kerudung-kerudung mereka di atas dada-dada mereka.’mereka langsung menyobek pakaian bawah (muruth) mereka kemudian berkerudung dengannya.” (HR. al-Bukharisecara mu’allaqno. 4758)
  • Hadits Uqbah bin ‘Amir al-Juhaniz,
Hati-hati kalian dari masuk pada wanita. (Muttafaqun ‘alaih)
Al-Allamah asy-Syinqithit mengatakan, “Hadits shahih ini menunjukkan dengan jelas tentang peringatan keras dari masuk pada kaum wanita. Hadits inijuga menjadi dalil yang gamblang tentang larangan masuk kepada mereka, dan (tidak) ada pertanyaan kecuali dari belakang hijab.” (al-Adhwa’, 6/592—593)
  • Hadits Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhum,
“Wanita adalah aurat. Jikadia keluar (dari rumahnya), setan akan memperindahnya (pada pandangan lelaki).” (HR. Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan at-Tirmidzi, dinyatakan shahih oleh al-Albani dalam al-Irwa’no. 273.Lihat pula ash-Shahihul Musnad karya asy-Syaikh Muqbil no. 863)
  • Masih banyak hadits yang lainnya.

Keutamaan dan Keuntungan Berhijab
Diantara keutamaan dan keuntungan berhijab ialah sebagai berikut.
  • Menjaga kehormatan.
  • Menaati Perintah Agama
  • Laki laki akan merasa segan mengganggu/mengoda anda
  • Menyucikan hati, sebagaimana halnya firman Allah subhanallahu wa ta’ala
وَإِذَا سَأَلۡتُمُوهُنَّ مَتَٰعٗا فَسۡ‍َٔلُوهُنَّ مِن وَرَآءِ حِجَابٖۚ ذَٰلِكُمۡ أَطۡهَرُ لِقُلُوبِكُمۡ وَقُلُوبِهِنَّۚ
Artinya Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.(al-Ahzab:53)

Wallahu A'lam

Semoga Bermanfaat !!!
Baca Selengkapnya >>>

Rabu, 25 Maret 2015

My Videos on Youtube

Untuk lebih mengenal Pribadi saya, silahkan tonton kami di Youtube
Baca Selengkapnya >>>

Senin, 23 Maret 2015

10 Karakter Wanita Sholehah


 
Pada artikel kali ini saya menuliskan tentang 10  Karakter Wanita sholehah yang saya rangkum dari Majalah Dakwah Cahaya Nabawiy Edisi No.103 th.
VII Jumadil Awwal 1435 H / Februari 2015 M.
Muslimah shalihah yang berakhlak mulia memiliki beberapa karakteristik yang indah, 10 Diantaranya Ialah:

Pertama,
Bertakwa Kepada Allah SWT dan bisa menjaga dirinya, anak-anaknya, serta harta suaminya. Dalam AlQur’an Allah Berfirman yang maksudnya,“Sebab itu, Maka wanita yang saleh ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara dir ketika suaminya tidak ada, oleh Karena Allah Telah Memelihara mereka.” (Q.S An Nisa’:34)
Kedua,
Dia memiliki sifat sabar. Ia bersikap tabah dalam menghadapi berbagai persoalan. Bahkan ia pandai menghibur suaminya yang sedang di rundung masalah. Bukannya malah merunyamkan suasana.
Ketiga,
Senantiasa menjaga shalat 5 waktu. Sebagaimana maklum shalat 5 waktu adalah tiang agama. Muslimah yang menjaga shalatnya adalah sosok muslimah yang sendi-sendi keimanannya kokoh. Ia akan kuat menghadapi berbagai terpaan cobaan dan musibah. Muslimah seperti inilah yang bisa menjadi faktor kunci sukses suaminya.
Keempat,
Menjaga auratnya dengan baik. Ia tak mau keluar rumah kecuali seizin suaminya. Andaikata keluar, ia menutupi aurat yang menjadi kehormatannya serta suaminya. Allah SWT berfirman yang maksudnya, ” Hai nabi. Katakanlah kepada isteri-isteri mu, anak-anak perempuammu dan isteri-isteri orang beriman “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk di kenal. Karera mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(Q.S Al Ahzab, 59)
Kelima,
Taat kepada suaminya, menghormatinya, mencintainya, menyayanginya. Selalu menampakkan wajah yang menyenangkannya. Selalu memberikan dukungan kepada suami baik dalam urusan pekerjaan atau ibadah. Tidak menghardik atau mengeluarkan kata-kata kotor kepadanya. Tidak membicarakan aib-aibnya kepada wanita lain. Tak pernah ada niatan untuk menyakitinya. Ia senantiasa menlakukan perbuatan yang membuat ridha suaminya. Rasul SAW bersabda, “Tatkala seorang muslimah melaksanakan shalat 5 waktu, menunaikan puasa wajib dan mematuhi suaminya, maka ia akan memasuki surga Tuhannya.”
Keenam,
Bisa mengasuh dan mendidik anak-anaknya dengan baik. Sebab mereka lebih dekat kepada anak-anak daripada suami yang lebih banyak keluar untuk bekerja. Seorang Muslimah Shalihah akan mengajarkan anak-anaknya membaca Al Qur’an, menanamkan rasa cinta kepada Nabi SAW beserta keluarganya. Mendampingi mereka melewati masa kanak-kanak dengan lembut dan penuh cinta, menjauhkan merekan dari akhlak tercela. Dan tak kalah pentingnya, mengajarkan mereka rasa hormat kepada ayahnya.
Ketujuh,
 Mampu menasehati suami yang sedang lalai dari ibadah dengan cara yang santun dan bijak. Ia bisa mengambil hati suaminya sebelum mengingatkannya. Cara demikian lebih bisa di terima suami ketimbang cara-cara langsung yang akan memperburuk situasi.
Kedelapan,
Memiliki prinsip hidup yang kuat. Ia tak mudah terpengaruh gaya hidup non islami yang sekarang ini gencar di budayakan oleh media massa. Sebagai muslimah ia harus tetap berpegang teguh pada ajaran Islam baik dari segi berpakaian, berprilaku dan lainnya. Ia pantang meniru lifestyle wanita non muslim. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa meniru gaya hidup suatu kaum, berarti ia termasuk golongan tersebut.”
Kesembilan,
Dia mampu menjaga penglihatannya dan kehormatannya. Ia tak mau memandang laki-laki selain suaminya. Kehormatannya di jaga mati-matian demi suaminya. Ia bersolek hanya untuk suaminya. Ini merupakan gambaran Bidadari Syurga. Allah SWT berfirman.. Yang artinya, “Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan kemaluannya. Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (Q.S An Nuur:31)
Kesepuluh,
Bersikap wara’. Ia tak mau mengkonsumsi makanan-makanan yang haram ataupun yang syubhat. Demikian pula ia menjaga suami dan anak-anaknya dari hal tersebut. Ia faham betul bahwa dari makanan yang baik dan halal akan lahir pula kepribadian-kepribadian yang baik. “Kuatnya agama adalah sikap wara’.” demikian sabda Nabi SAW.
Demikian sebagian karakteristik muslimah yang shalihah. Dengan karakteristik tersebut ia akan menampakkan kecantikan bathin yang akan abadi dan takkan lapuk oleh penuaan seperti halnya kecantikan jasmani.
Rasulullah SAW dalam sabdanya, “Dunia seluruhnya adalah perhiasan, dan perhiasan yang terindah adalah wanita yang shalihah.”

Wallahu A’laam,..

Semoga Bermanfaat ...
Baca Selengkapnya >>>

Senin, 23 Februari 2015

Wanita Yang Haram Dinikahi Dalam Islam

Wanita Yang Haram Dinikahi

Mahram
Pengertian Mahram adl sebuah istilah yg berarti wanita yg haram dinikahi. Mahram berasal dari makna haram, yaitu wanita yg haram dinikahi. Sebenarnya antara keharaman menikahi seorang wanita dgn kaitannya bolehnya terlihat sebagian aurat ada hubungan langsung & tdk langsung.
Hubungan langsung adl bila hubungannya seperti akibat hubungan faktor famili atau keluarga. Hubungan tdk langsung adl karena faktor diri wanita tersebut. Misalnya, seorang wanita yg sedang punya suami, hukumnya haram dinikahi orang lain. Juga seorang wanita yg masih dalam masa iddah talak dari suaminya. Atau wanita kafir non kitabiyah, yaitu wanita yg agamanya adl agama penyembah berhala seperi majusi, Hindu, Buhda.
Hubungan mahram ini melahirkan beberapa konsekuensi, yaitu hubungan mahram yg bersifat permanen, antara lain : Kebolehan berkhalwat (berduaan)
Kebolehan bepergiannya seorang wanita dalam safar lbh dari 3 hari asal ditemani mahramnya.
Kebolehan melihat sebagian dari aurat wanita mahram, seperti kepala, rambut, tangan & kaki.
Sedangkan hubungan mahram yg selain itu adl sekedar haram utk dinikahi, tetapi tdk membuat halalnya berkhalwat, bepergian berdua atau melihat sebagian dari auratnya. Hubungan mahram ini adl hubungan mahram yg bersifat sementara saja.
Mahram Dalam Surat An-Nisa Allah Subhanahu wa ta’ala telah berfirman dalam surat An-Nisa :
 حُرِّمَتْ عَلَيْكُمْ أُمَّهَاتُكُمْ وَبَنَاتُكُمْ وَأَخَوَاتُكُمْ وَعَمَّاتُكُمْ وَخَالاَتُكُمْ وَبَنَاتُ الأَخِ وَبَنَاتُ الأُخْتِ وَأُمَّهَاتُكُمُ اللاَّتِي أَرْضَعْنَكُمْ وَأَخَوَاتُكُم مِّنَ الرَّضَاعَةِ وَأُمَّهَاتُ نِسَآئِكُمْ وَرَبَائِبُكُمُ اللاَّتِي فِي حُجُورِكُم مِّن نِّسَآئِكُمُ اللاَّتِي دَخَلْتُم بِهِنَّ فَإِن لَّمْ تَكُونُواْ دَخَلْتُم بِهِنَّ فَلاَ جُنَاحَ عَلَيْكُمْ وَحَلاَئِلُ أَبْنَائِكُمُ الَّذِينَ مِنْ أَصْلاَبِكُمْ وَأَن تَجْمَعُواْ بَيْنَ الأُخْتَيْنِ إَلاَّ مَا قَدْ سَلَفَ إِنَّ اللّهَ كَانَ غَفُورًا رَّحِيمًا
Artinya; Diharamkan atas kamu ibu-ibumu; anak-anakmu yg perempuan ; saudara-saudaramu yg perempuan, saudara-saudara bapakmu yg perempuan; saudara-saudara ibumu yg perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yg laki-laki; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yg perempuan; ibu-ibumu yg menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu isterimu ; anak-anak isterimu yg dalam pemeliharaanmu dari isteri yg telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dgn isterimu itu , maka tdk berdosa kamu mengawininya; isteri-isteri anak kandungmu ; & menghimpunkan 2 perempuan yg bersaudara, kecuali yg telah terjadi pd masa lampau; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al Qur’an Surat: An-Nisa : 23)
Dari ayat ini dpt kita rinci ada beberapa kriteria orang yg haram dinikahi. Dan sekaligus juga menjadi orang yg boleh melihat bagian aurat tertentu dari wanita. Mereka adl :
  1. Ibu kandung
  2. Anak-anakmu yg perempuan
  3. Saudara-saudaramu yg perempuan (Saudara Kandung)
  4. Saudara-saudara bapakmu yg perempuan (Bibi)
  5. Saudara-saudara ibumu yg perempuan (Bibi)
  6. Anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yg laki-laki (Keponakan)
  7. Anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yg perempuan (Keponakan)
  8. Ibu-ibumu yg menyusui kamu
  9. Saudara perempuan sepersusuan
  10. Ibu-ibu isterimu (Mertua)
  11. Anak-anak isterimu yg dalam pemeliharaanmu dari isteri yg telah kamu campuri (Saudara Tiri)
  12. Isteri-isteri anak kandungmu (Menantu)
Pembagian Mahram Sesuai Klasifikasi Para Ulama
            Tentang siapa saja yg menjadi mahram, para ulama membaginya menjadi 2 klasifikasi besar. Pertama mahram yg bersifat abadi, yaitu keharaman yg tetap akan terus melekat selamanya antara laki-laki & perempuan, apa pun yg terjadi antara keduanya. Kedua mahram yg bersifat sementara, yaitu kemahraman yg sewaktu-waktu berubah menjadi tdk mahram, tergantung tindakan-tindakan tertentu yg terkait dgn syariah yg terjadi.
Mahram Yang Bersifat Abadi
               Para ulama membagi mahram yg bersifat abadi ini menjadi 3 kelompok berdasarkan penyebabnya. Yaitu karena sebab hubungan nasab, karena hubungan pernikahan (perbesanan & karena hubungan akibat persusuan. Mahram Karena Nasab Ibu kandung & seterusnya keatas seperti nenek, ibunya nenek.
  1. Anak wanita & seterusnya ke bawah seperti anak perempuannya anak perempuan.
  2. Saudara kandung wanita.
  3. `Ammat / Bibi (saudara wanita ayah).
  4. Khaalaat / Bibi (saudara wanita ibu).
  5. Banatul Akh / Anak wanita dari saudara laki-laki.
  6. Banatul Ukht / anak wnaita dari saudara wanita.
  7. Mahram Karena Mushaharah (besanan/ipar) Atau Sebab Pernikahan Ibu dari istri (mertua wanita).
  8. Anak wanita dari istri (anak tiri).
  9. Istri dari anak laki-laki (menantu peremuan).
  10. Istri dari ayah (ibu tiri).
  11. Mahram Karena Penyusuan Ibu yg menyusui.
  12. Ibu dari wanita yg menyusui (nenek).
  13. Ibu dari suami yg istrinya menyusuinya (nenek juga).
  14. Anak wanita dari ibu yg menyusui (saudara wanita sesusuan).
  15. Saudara wanita dari suami wanita yg menyusui.
  16. Saudara wanita dari ibu yg menyusui.
Mahram Yang Bersifat Sementara
            Kemahraman ini bersifat sementara, bila terjadi sesuatu, laki-laki yg tadinya menikahi seorang wanita, menjadi boleh menikahinya. Diantara para wanita yg termasuk ke dalam kelompok haram dinikahi secara sementara waktu saja adl : Istri orang lain, tdk boleh dinikahi tapi bila sudah diceraikan oleh suaminya, maka boleh dinikahi.
  1. Saudara ipar, atau saudara wanita dari istri. Tidak boleh dinikahi tapi juga tdk boleh khalwat atau melihat sebagian auratnya. Hal yg sama juga berlaku bagi bibi dari istri. Namun bila hubungan suami istri dgn saudara dari ipar itu sudah selesai, baik karena meninggal atau pun karena cerai, maka ipar yg tadinya haram dinikahi menjadi boleh dinikahi. Demikian juga dgn bibi dari istri.
  2. Wanita yg masih dalam masa Iddah, yaitu masa menunggu akibat dicerai suaminya atau ditinggal mati. Begitu selesai masa iddahnya, maka wanita itu halal dinikahi.
  3. Istri yg telah ditalak tiga, utk sementara haram dinikahi kembali. Tetapi seandainya atas kehendak Allah dia menikah lagi dgn laki-laki lain & kemudian diceraikan suami barunya itu, maka halal dinikahi kembali asalkan telah selesai iddahnya & posisi suaminya bukan sbg muhallil belaka.
  4. Menikah dalam keadaan Ihram, seorang yg sedang dalam keadaan berihram baik utk haji atau umrah, dilarang menikah atau menikahkan orang lain. Begitu ibadah ihramnya selesai, maka boleh dinikahi.
  5. Menikahi wanita budak padahal mampu menikahi wanita merdeka. Namun ketika tdk mampu menikahi wanita merdeka, boleh menikahi budak.
  6. Menikahi wanita pezina. Dalam hal ini selama wanita itu masih aktif melakukan zina. Sebaliknya, ketika wanita itu sudah bertaubat dgn taubat nashuha, umumnya ulama membolehkannya.
  7. Menikahi istri yg telah dili`an, yaitu yg telah dicerai dgn cara dilaknat.
  8. Menikahi wanita non Muslim yg bukan kitabiyah atau wanita musyrikah. Namun begitu wanita itu masuk Islam atau masuk agama ahli kitab, dihalalkan bagi laki-laki muslim utk menikahinya.
           Bentuk kemahraman yg ini semata-mata mengharamkan pernikahan saja, tapi tdk membuat seseorang boleh melihat aurat, berkhalwat & bepergian bersama. Yaitu mahram yg bersifat muaqqat atau sementara. Yang membolehkan semua itu hanyalah bila wanita itu mahram yg bersifat abadi.

Semoga Bermanfaat ...
Baca Selengkapnya >>>

Rabu, 11 Februari 2015

Nama Anak yang Dilarang Dalam Islam

Nama-Nama yang Dilarang Digunakan Dalam
Islam

Nama merupakan doa yang bisa mempengaruhi
gambaran bagi sifat, gaya hidup dan pemikiran.
Nama seperti Rozana, Suzana atau yang
menggunakan nama ‘zana’, bunyinya memang enak
didengar dan disebutkan tapi maknanya ‘berzina’
atau pun nama ‘wati’ yang berarti ‘bersetubuh’.
Jadi hindarilah memberi nama anak dengan nama-
nama tersebut.
Dalam Islam juga terdapat beberapa nama yang
sebaiknya dihindari untuk diberikan kepada
putera-puteri anda kerana maknanya yang tidak
baik, buruk dan bisa mendatangkan masalah di
kemudian hari.
Kita tentu pernah mendengar ungkapan, "Apalah
arti sebuah nama?" Bagi orang muslim nama
sangatlah penting bagi diri seseorang karena nama
adalah doa yang bisa mempengaruhi jalan hidup
seseorang.
Berikut nama-nama yang sering digunakan yang
ternyata merupakan nama-nama yang digunakan
di kalangan kaum Jin:
1. Zaqwan/Zaquan – anak jin
2. Qistina/Kistina – penghulu jin
3. Balqis – ketua jin
4. Najwa – bisikan
5. Haikal/Haiqal – tengkorak
6. Badrisha/Badlisha/Herisha
Bagi mereka yang mempunyai nama-nama seperti
di atas hendaknya diganti, namun jika tidak
memungkinkan karena sudah tercatat di ijazah
maupun akta kelahiran dan berkas-berkas
administrasi lain tidak perlu untuk ganti nama
tetapi cukup dengan mengganti nama panggilan.
Sebagai contoh, kalau nama Nur Najwa. Kalau
selama ini nama panggilannya adalah Najwa, nama
panggilannya cukup diganti menjadi Nur. Namun
nama adalah doa, bisa terkabul maupun tidak.
Sesungguhnya segala macam penyakit atau
kejadian-kejadian buruk yang menimpa, semuanya
datang dari Allah SWT. Bukan semata-mata akibat
dari nama seseorang, semuanya ketentuan-Nya.
Hanya sebagai peringatan bagi para orang tua agar
ketika memberi nama pada putra-putrinya
hendaknya menghndari penggunaan nama-nama
yang bermakna buruk.
Ibn Umar berkata: “Anak perempuan Umar
dinamakan dengan nama ‘Asiah (wanita yang
derhaka), lalu dinamakan oleh Rasulullah SAW
dengan Jamilah (cantik).” (riwayat Tirmidzi dan
Ibn Majah).
Disunatkan mengubah nama yang buruk atau yang
tidak baik kerana Nabi SAW telah melakukannya
kepada para sahabat baginda, di mana Rasulullah
SAW pernah menukar nama seorang yang bernama
Abdul Hajar (hamba batu) kepada Abdullah. Ada
yang bernama ‘Asi (yang durhaka) lalu ditukar
menjadi Muti’ (yang taat).
Aishah r.a berkata: “Rasulullah telah menukar
nama-nama yang buruk.” (riwayat Tirmidzi).”
Berikut adalah beberapa nama yang harus
dihindari ketika menamai bayi anda :
A
Abiqah Hamba yang lari dari tuannya
Abkam Tidak celik, buta
Afinah Yang bodoh
Amah Hamba suruhan perempuan
Asiah Wanita yang durhaka
Asyar Paling jahat
Asyirah Yang tidak bersyukur atas nikmat
Aznie Aku berzina
B
Baghiah Yang zalim, jahat
Bahimah Binatang
Bakiah Yang menangis, merengek
Balidah Yang bodoh, bebal
Baqarah Lembu Betina
Batilah Yang batil, tidak benar
D
Dabbah Binatang
Dahisyah Goncang, stress
Dahriyah Yang mempercayai alam wujud dengan
sendirinya
Dami’ah Yang mengalir air matanya
Daniyah Yang lemah dan hina
Darakah Kedudukan yang rendah
F
Faji’ah Kecelakaan
Fajirah Yang jahat, yang berdosa
Fasidah Yang rusak, yang binasa
Fasiqah Yang jahat, si fasik
Fasyilah Gagal, kalah
G
Ghafilah Yang lalai, yang leka
Ghaibah Hilang
Ghailah Kecelakaan, bencana
Ghamitah Yang tidak mensyukuri nikmat
Ghasibah Perampas, perompak
Ghawiah Yang sesat, yang mengikut hawa nafsu
H
Haqidah Yang dengki
Hasidah Yang hasad
Hazinah Yang sedih
Huzn Kesedihan
J
Jafiah Yang tidak suka berkawan
Jariah Hamba suruhan perempuan
K
Kafirah Yang kafir, yang ingkar
Kaibah Yang sedih
Kamidah Yang hiba, yang sangat berduka
Kazibah Pendusta, pembohong
Khabithah Yang jahat, yang keji
Khali’ah Yang tidak segan silu, mengikut hawa
nafsu
Khamrah Arak
Khasirah Yang rugi
Khati’ah Yang bersalah, yang berdosa
L
Laghiah Sia-sia, tidak berfaedah
Lahab Bara api
Lahifah Yang sedih, menyesal dan dizalimi
La’imah Yang tercela
Lainah Yang terkutuk
M
Majinah Yang bergurau senda tanpa perasaan
malu
Majusiah Agama menyembah api atau matahari
Maridah Yang menderhaka
Munafikah Yang munafik
Musibah Celaka, bencana, kemalangan
N
Najisah Yang najis dan kotor
Nariah Api
Nasyizah Yang menderhaka dan melawan suami
Q
Qabihah Yang buruk, hodoh
Qasitah Yang melampaui batasan dan
menyeleweng dari kebenaran
Qatilah Pembunuh
Qazurah Kejahatan, perzinaan
R
Rajimah Yang direjam, yang dilaknat
Razani Kepala zakar lelaki
Razi’ah Kecelakaan, musibah
Razilah Yang keji dan hina
S
Safih Insan Manusia bodoh
Safilah Yang rendah dan hina
Sahiah Yang pelupa
Sharrul / Sharru Jahat
Sakirah Pemabuk
Sakitah Yang jatuh, yang hina, yang jahat
Syafihah Yang bodoh
Syani’ah Yang buruk
Syaqiyah Yang menderita
Syaridah Yang diusir
Syariqah Pencuri
Syarisah Yang buruk akhlak
Syarrul Bariyyah Sejahat-jahat manusia
Syatimah Maki hamun
T
Tafihah Karut
Talifah Yang rosak, yang binasa
Talihah Yang tidak baik
Tarbiyah Yang papa kedana
Tarikah Anak dara tua
W
Wahiah Yang lemah, yang jatuh, yang buruk
Wahimah Yang lemah
Wahinah Penakut
Wailah Bencana, keburukan
Wajilah Penakut
Waqi’ah Pertempuran dalam peperangan, umpatan
Waqihah Yang kurang sopan dan malu
Wasikhah Yang kotor
Wasyiah Yang mengumpat, yang mengadu
dombakan orang
Wati/Waty Nama Hindu/tiada makna
Wathy / Wathi Bersetubuh
Y
Yabisah Yang kering, yang sedikit kebaikannya
Yaisah Yang berputus asa
Z
Zalijah Kebinasaan
Zalilah Yang hina
Zalimah Yang zalim
Zaniyah Penzina, pelacur
Zufafah Racun pembunuh
Untuk para orang tua namailah anak-anak anda
dengan nama yang baik. Jangan hanya memberi
nama dengan nama yang enak didengar namun
buruk maknanya. Karena di suatu hari nanti ketika
seseorang meninggal dunia dan ruhnya diangkat
maka para malaikat akan menyebutkan namanya.
Setiap melewati sekelompok Malaikat di langit,
mereka bertanya, ‘Ruh siapakah yang
menyebarkan bau harum ini?’ Para Malaikat yang
membawanya menjawab, “Ini adalah ruh fulan bin
fulan’, seraya mereka menyebutkan nama-nama
panggilannya yang terbaik yang biasa dipanggilkan
kepadanya ketika di dunia.


Semoga Bermanfaat
Baca Selengkapnya >>>

Jumat, 06 Februari 2015

Wanita Itu Mulia Dan Dimuliakan

Wanita Itu Mulia Dan Dimuliakan

Wanita adalah makhluk yang sangat dimuliakan lagi berkedudukan tinggi disisi Allah dan rasulnya sampai-sampai hal-hal yang besar didalam agama ini pasti kita akan selalu dikaitkan dengna wanita. Maka bagi wanita yang tahu arti dirinya begitu besar perannya dia akan menjaganya. Maka perhatikanlah wanita bagaimana Allah dan rasulnya memuliakanmu maka jangan kau hinakan dirimu sendiri hanya untuk pemenuhan keduniaan. Dan bagi kita para lelaki, kenapa kita tidak memuliakan para wanita? Padahal Allah pencipta semesta dan rasul suri tauladan kita saja memulikan mereka.
Inilah beberapa kemuliaan wanita
1) Wanita itu pemilik salah satu  “miitsaaqan ghaliizhaa”
Mungkin kita bertanya-tanya apa itu : “miitsaaqan ghaliizhaa”. miitsaaqan ghaliizhaa adalah sebuah perjanjian yang ikatan tanggung jawabnya langsung kepada Allah. Karena begitu besarnya amanah ini didalam Al-quran yang berisi 30 juz 114 surat dan 6666 ayat itu, miitsaaqan ghaliizhaa hanya diperuntukkan pada 3 orang saja   :
  • Perjanjian antara Allah dengan para nabi dan rasulNya
“dan (ingatlah) ketika Kami mengambil Perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri) dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka Perjanjian yang teguh  (al-ahzab :7)” dan (ingatlah), ketika Allah mengambil Perjanjian dari Para nabi: “Sungguh, apa saja yang aku berikan kepadamu berupa kitab dan Hikmah kemudian datang kepadamu seorang Rasul yang membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya, Allah berfirman: “Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang demikian itu?” mereka menjawab: “Kami mengakui”. Allah berfirman: “Kalau begitu saksikanlah (hai Para Nabi) dan aku menjadi saksi (pula) bersama kamu”. (ali imran : 81)
  • Perjanjian antara Allah dengan bani israil
“Sesungguhnya Kami telah mengambil Perjanjian dari Bani Israil, dan telah Kami utus kepada mereka rasul-rasul. tetapi Setiap datang seorang Rasul kepada mereka dengan membawa apa yang yang tidak diingini oleh hawa nafsu mereka, (maka) sebagian dari Rasul-rasul itu mereka dustakan dan sebagian yang lain mereka bunuh.” (al-maidah :70)
“Dan telah Kami angkat ke atas (kepala) mereka(bani israil) bukit Thursina untuk (menerima) Perjanjian (yang telah Kami ambil dari) mereka. dan Kami perintahkan kepada mereka: “Masuklah pintu gerbang itu sambil bersujud”, dan Kami perintahkan (pula) kepada mereka: “Janganlah kamu melanggar peraturan mengenai hari Sabtu”, dan Kami telah mengambil dari mereka Perjanjian yang kokoh.(an-nisa’ : 154)
  • Perjanjian antara Allah dengan seorang lelaki yang akan menikahi seorang wanita (akad nikah/ijab Qabul)
Pada saat seorang lelaki berikrar : “saya terima nikahnya fulanah binti fulan ……..” pada saat itu pula lalaki tersebut harus siap dengan tanggung jawabnya bukan saja pada isterinya tetapi juga pada Allah secara langsung. Maka didalam bukunya Ustadz Salim A.fillah (baarakallaahu laka : bahagianya merayakan cinta) beliau memberi ulasan sebagai berikut : “ Berapa besarnya sensasi “miitsaaqan ghaliizhaa” itu, dia menghadirkan perwujudan yang menakjuban, bahwa dua “miitsaaqan ghaliizhaa” yang lain adalah perjanjian agung antara Allah dengan nabi/rasulnya dan yang satunya perjanjian besar antara Allah dengan Bani israil sampai-sampai diayat tersebut Allah mengangkat gunung thursina ke atas mereka untuk menguatkan perjanjian tersebut. Maka dari 2 gambaran diatas serta merta Allah ingin mengikat kita pada saat seorang laki-laki mengucapkan akad nikah/ ijab qobul maka seolah-olah kita mengucapkan ikrar seperti ini : “Demi Allah, Saya terima amanah agung ini yang besarnya amanah ini sebesar gunung thursina yang siap saya pikul dipundak saya dan saya siap mempertanggung jawabkannya  langsung kepadamu ya Allah”.
(aduuuh….. bisa bisa encok,pegel linu dan punggung pecah-pecah kalo harus mikul gunung niiih)
2)    Wanita itu Penentu Peradaban
Wanita itu dengan tangan kirinya menggoyang buaian,
Dengan  tangan kanannya menggoyang dunia
Kenapa wanita menjadi penentu dari sebuah peradaban. Yaa Karena wanitalah yang kelak akan menjadi pencetak generasi penerus yang unggul? Dirahim seorang wanita tertanam amanah yang begitu agung dan mulia, peran wanitalah yang akan menjadikan anak itu menjadi anak baik atau buruk.
 “ Wanita itu ibarat sekolah(madrasah), jika kalian mendidik anak kalian dengan baik berarti kalian sedang mempersiapkan sebuah bangsa dengan baik (Al hadist)”
Maka profesi muliapun diemban oleh seorang ibu yang dimana, dizaman sekarang ini profesi ini dipandang dengan sebelah mata bahkan paling ironi yang memangdang sebelah mata ini kebanyakan adalah para wanita itu sendiri,
“Tidak ada pekerjaan yang lebih mulia di muka bumi ini daripada menjadi seorang ibu yang memelihara, menumbuhkan, dan membesarkan sebuah keluarga yang baik.” (Mario Teguh)
“Rasulullah SAW bersabda; “Apabila seorang wanita redha atas kehamilannya dari suaminya yg sah,sesungguhnya ia telah mendapat ganjaran pahala seperti ibadah puasa dan mengerjakan ibadah-ibadah lainnya dijalan Allah; dan jika ia merasa berat letih atau lesu,tidaklah dapat dibayangkan oleh penghuni langit dan bumi, betapa kesenangannya disediakan oleh Allah swt diakhirat nanti. Apabila anaknya lahir, makadari setiap teguk air susu yang dihisap oleh anak, si ibu mendapat kebajikan pahala. Apabila si ibu berjaga malam (kurang tidur kerana anak)maka si ibu mendapat ganjaran pahala seperti memerdekakan 70 hamba sahaya kerana Allah.” (HR Tabrani dan Ibn’ Assakir).
Jadi ibu rumah tangga adalah profesi paling menjanjikan dan kemuliaaannya tiada tara yang pernah ada, tidak ditemukan profesi sepadan dan semulia ini, jika kita pernah mendengar ungkapan “guru itu pahlawan tanpa tanda jasa “ lalu bagaimana kita akan mengungkapkan jasanya seorang ibu “ dia sudah melahirkan kita, membesarkan,memelihara, memberikan kasih sayang dan mendidik kita, itu semua melebihi jasanya dari seorang guru, jika guru dinobatkan pahlawan tanda jasa padahal jasa dari seorang guru itu jika dibanding dengan jasa seorang ibu sangat begitu jauh maka bagaimana kita memberikan gelar bagi seorang ibu? Itulah kehebatan wanita yang kelak akan menjadi ibu bagi anak-anaknya karena begitu besar jasa dan mulianya hingga kita sendiri bingung bagaimana memberikan gelar bagi ibu atas semua yang telah dia berikan kepada kita  . itulah ibu yang profesinya sebagai Investasi paling prospektif Reward-nya bukan hanya bisa dinikmati di dunia bahkan diakhirat , “yang  berupa putera-puteri yg salih & salihah, sehingga terwujud keluarga yang damai, dari keluarga itu lalu terwujud masyarakat yang madani dan dari masyarakat madani itu akan menjalar menjadi sebuah Negara Baidatun Taibatun Warafun Ghafur (yaitu negara yang baik, aman lagi makmur dengan mendapat keredhaan Allah) dan berakhirlah dengan terciptanya peradaban yang mulia
 “Wanita adalah tiang negara. Apabila kaum wanita yang itu baik, maka baiklah negara itu. Dan apabila kaum wanita itu rusak maka rusaklah Negara itu

Maka bagi para wanita jangan pernah menukar profesi yang satu ini  dengan profesi “aku adalah seorang wanita karier yang tidak sempat mengurus anak..”. ingatlah paradaban mulia ini terletak dipunggungmu.
3)    Wanita itu Perhiasan Terindah di Dunia dan di Akhirat
“Duhai engkau yang tengah mencari hakikat diri, Menggenapi hari
Mengurai makna dibalik sebuah yang tercipta, yang menggetar jiwa
Duhai engkau wanita suci sederhana menyapa semesta
Adakah engkau ia yang disampaikan Rosul tercinta tentang yang terindah di dunia
Engkau tegar menyongsong masa
Menjaga diri, menata hati
Engkau teguh menjemput cinta
Tak hendak terlupa walau sekejap saja
Duhai permata terindah di dunia
Adakah engkau berkenan hati
Atas asas suci dari relung jiwa
Tuk temani diri menggapai illahi”
(Seismic : “Permata Terindah”)
Itulah yang diungkapkan nasyid seismic saat mengungkapkan keindahan wanita,  konon katanya sebuah lagu itu tercipta dari sebuah inspirasi kehidupan nyata, karena dari merasa itulah para pencipta lagu menuangkan bait-baitnya dalam bentuk lirik dan akhirnya menjadi sebuah lagu. Dan jika kita membaca liriknya seismic itu benar-benar sebuah rangkuman lengkap sebuah penggambaran dari seorang wanita.
Dari Abdullah bin Amr bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, Dunia itu adalah kesenangan, dan sebaik-baik kesenangan dunia adalah wanita shalihah. [HR. Muslim juz 2, hal. 1090]
“ Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga) (QS Ali-imran(3) ayat 14)
Didalam ayat ali imron ini wanita disebut pertama kali sebelum anak2 dan harta, itu menunjukkan berapa berharganya wanita hingga kadang seseorang tidak dapat membedakan kecintaan yang harus didahulukan, kadang-kadang Allah dinomor duakan gara-gara hal yang satu ini
“4 hal yang apabila dianugrahkan pada seseorang berarti dia telah mendapatkan kebaikan dunia akhirat : hati yang senantiasa bersyukur, lisan yang selalu berdzikir, tubuh yang sabar menerima mushibah dan istri yang menjaga diri dan harta suami” (HR Ath Thabrani)
  • Dan inilah bukti bahwa wanita lebih baik dari pada bidadari :
Dari Imam Ath-Thabrany mengisahkan dalam sebuah Hadist, dari Ummu Salamah Radhiyallahu ‘Anha : Dia berkata : ” Wahai Rasulullah, Jelaskan kepadaku firman Allah tentang bidadari yang bermata jeli?”
Beliau Menjawab: “Bidadari yg kulitnya putih,matanya jeli & lebar,rambutnya berkilau seperti sayap burung nazar”,
Saya bertanya lagi ” “Jelaskanlah kepada ku tentang firman Allah” Laksana Mutiara yg tersimpan baik” (Q.S Al-Waqi’ah : 23)
Beliau Menjawab : ” Kebeningannya bagaikan kebeningan mutiara didalam lautan yg tak pernah tersentuh tangan manusia”
Saya Bertanya lagi : “Wahai Rasulullah, jelaskan pada ku firman Allah, “didalam surga itu ada bidadari – bidadari lagi baik dan cantik”(Q.S. Ar-Rahman : 70)
Beliau Menjawab: “Ahlaknya baik dan wajahnya cantik pula”
Saya Bertanya lagi,Jelaskan firman Allah,” seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan baik”(Q.S Ash-Shaffat : 49)
Beliau Menjawab : “Kelembutanya seperti kelembutan kulit yang ada pada bagian dalam telur dan terlindungi dari kulit luar, atau yang bisa disebut putih telur”
Saya Berkata lagi, “Wahai Rasulullah, jelaskan kepadaku firman Allah, “Penuh cinta lagi sebaya umurnya”(Q.S Al-Waqi’ah : 37)
Beliau Menjawab : ” Mereka adalah wanita yg meninggal dunia pada usaha lanjut, dalam keadaan rabun dan beruban. itulah yg dijadikan Allah tatkala mereka sudah tahu, lalu Allah menjadikan mereka gadis, penuh cinta, bergairah, mengasihi dan umurnya sebaya”.
Saya Bertanya lagi, ” Wahai Rasulullah Manakah yang lebih utama wanita sholehah Dunia atau Bidadari yang bermata jeli ?
Beliau Menjawab: “Wanita-wanita Sholehah Dunia lebih utama dari bidadari bermata jeli ,seperti kelebihan tampak pada apa yang tidak tampak”
Saya Beratanya lagi : Karena apa wanita Sholehah dunia lebih utama?” Beliau Menjawab: ” Karena Shalat mereka , puasa dan ibadah mereka pada Allah, Allah meletakan Cahaya pada Wajah mereka , tubuh mereka adalah kain sutera,kulit putih bersih,pakaianya berwarna hijau, Perhiasannya kekuning-kuningan, sanggulnya dan sisirnya terbuat dari emas. mereka berkata: “Kami hidup abadi dan tidak mati, kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali , Kami mendampingi dan tidak beranjak sama sekali, Kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Bahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya”
Saya Berkata lagi, “Wahai Rasulullah, salah seorang wanita di antara kami, pernah menikah dengan 2,3 atau 4 laki-laki lalu meninggal dunia. dia masuk surga dan mereka pun masuk surga pula. siapakah diantara suaminya yang akan menjadi suaminya disurga?
Beliau Menjawab: “Wahai ummu Salamah..wanita itu disuruh memilih, lalu ia pun memilih diantara mereka yg akhlaknya yg paling bagus, lalu dia berkata : “Wahai Rabb-Ku, sesungngguhnya lelaki inilah yg paling baik dan bagus akhlaknya. Maka nikahilah aku dengannya, wahai ummu salamah… akhlak yang baik dan bagus itu akan pergi membawa dua kebaikan; yaitu di dunia dan di akhirat” (HR Ath-Thabrani)
4)    Wanita itu Pemilik Hukum Khusus Dari Allah
5)    Wanita itu Menjadi Parameter Kebaikan Pria
6)    Wanita itu Penyempurna Agama Para Pria
7)    Wanita itu hadiah untuk orang-orang yang tinggi derajadnya disisi Allah 

 
Semoga Bermanfaat ...!!!
Baca Selengkapnya >>>